Saturday, December 13, 2008

maryamah ada ditanganku



akhirnya buku yang kunanti-nantikan sudah ada ditangan setelah sekian lama menunggu dan bersabar. buku keempat dari tetralogi laskar pelangi karangan Andrea Hirata ini adalah buku yang paling dinantikan bagi pecinta novel. Walaupun direleasenya sdh beberapa minggu yang lalu tapi dikota banjarmasin tetap saja terlambat penjualannya ditoko-toko buku.


Tuesday, December 09, 2008

Idul Adha 1429 H yang terkesan sederhana

Assalamu 'alaikum Wr Wb.

Seperti tahun sebelumnya, lebaran idul Adha kali ini sy juga berada di kota Banjarmasin. Suasanana juga hampir sama, sholat dengan teman2 dikost2an walaupun orang2nya kali ini berbeda dengan tahun lalu.

Masjid Raya Sabilal Muhtadin menjadi tujuanku untuk melaksanakan sholat Ied kali ini. Salah satu masjid terbesar di Kalimantan Selatan ini sangat ramai di penuhi oleh jamaah. Jam 06.30 kami tiba di Masjid, parkiran sudah ramai dihiasi oleh kendaraan. Kami mulai memasuki halaman masjid, kiri kanan kami sudah ada beberapa jamaah yg menggelar tikar mereka. Wah...didalam seperti sudah tidak bisa menampung jamaah lagi, namun kami tetap berjalan menuju ke dalam masjid. Benar-benar sudah penuh, kami mulai mencari tepat yg nyaman. Sebagian orang menggelar tikar di taman rerumputan yg becek, maklumlah semalam kota banjarmasin diguyur hujan. Beruntung kami dapat tempat diAula belakang Masjid. Kami menggelar sajadah yg bawahnya kami lapisi dengan kertas koran.

Namun agak sedikit aneh disini, Saf2 jamaah tidak teratur dengan baik. Pengaturan antara jamaah wanita dengan pria sepertinya kacau. tampak didepan kami segerombolan saf wanita, disebalh kanan juga. hmm...ada yg lebih aneh lagi. tidak jauh dari pandangan mataku, sy melihat sgerombolan jamaah yg bercampur antara wanita dan pria. sepertinya mereka satu keluarga, terlihat mereka menempati satu tikar yg sama.

Rata Penuh


Sholat Ied diMasjid Sabilal Muhtadin juga di hadiri oleh Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara, Bapak Taufiq Effendi. Saya baru tahu kalo beliau adalah putra daerah kalimantan Selatan. Tidak sempat bertemu langsung apalagi berjabat tangan atau foto bersama :D, hanya mendengarkan namanya disebut oleh panitia sholat Ied Masjid Sabilal.

Cuaca pagi ini sangat mendukung, terasa sejuk akibat hujan semalam. Saya menikmati suguhan ceramah dari khatib plus nuansa kesejukan pagi banjarmasin.

Setelah sholat, kami kembali kekost2an. hmm..tak banyak yg dilakukan hanya bercengkrama sampai panggilan datang dari salah satu rumah di dekat kost2an. hmmm..makan gratis lagi. hehehe... Rumah Pak Haji -begitu kami menyebutnya- selalu ramai bila hari raya tiba, hampir semua orang2 yg kost di dekat rumhanya kenal dengan pak Haji. Menu makannya sepertinya tidak berubah tahun lalu, Sy masih ingat betul karena waktu itu pertama kali aku mencicipi makanan khas banjar itu. Wadai -istilah 'kue' dalam bahasa banjar- "Laksa" yg dicampur dengan kuah 'masak habang', hmm...sungguh lezat.

Ada yg beda perayaan idul Adha kali ini. tidak seperti tahun lalu, anak kost ada yg dapat jatah pembagian daging qurban namun kali ini hanya Ibu kost dan anaknya yg sudah berkeluarga. hmm...acara barbekyu dan steak daging kayaknya tidak akan ada lagi. :D, kami hanya menunggu undangan makan dari Ibu kost. :D

hari raya idul Adha kali ini begitu sederhana bagiku. Bisa saja pengaruh karena jauh dari keluarga sehingga kebersamaan dengan anak2 kost semakin erat saja.

Selamat hari raya Idul Adha 1429 H


Tuesday, December 02, 2008

Sinetron punya trik ampuh agar aku dapat menontonnya

minggu malam 30 nov

Sinetron. Sebuah kata yg membuatku merasa eneg bila mendengarnya, terlebih lagi menontonnya. Semalam setelah menghabiskan malam yg gelap -akibat pemadaman bergilir oleh PLN- disebuah warung yg menjajakan menu jagung bakarnya mata ini jadi berat. Ingin segera kupejamkan mata ini.

Pukul 11 malam, sepertinya penerangan dikost2an tidak lagi padam. Kamipun beranjak kembali kekost2an. Benar saja, sudut-sudut kost2an menjadi terang kembali, hanya saja suasananya menjadi sepi. Sepertinya penghuni kost2an Arjuna ini sudah terlelap.

Melaksanakan rutinitas malam, sholat Isya yg sempat tertunda –gara2 mati lampu!! *hehehe…knp musti mati lampu yg disalain ya??– dan akhirnya mulai beranjak menuju tempat tidur, tempat bermula semua mimpi indahku.

Ada satu kebiasaan baruku yg agak sedikit aneh, saat tidur TV yg berada tepat didepanku harus dalam keadaan menyala namun dengan volume yg kecil, terdengar pemborosan listrik memang. Paling tidak ada yg menjagaku saat aku terlelap *halah!!!. Lampu kamar dimatikan jadi terlihat remang-remang suasana kamar. Hmm…

Mata ini melirik kearah TV, ada sesuatu yg asik disana. Kuperhatikan baik-baik. Hmm..pemanadangan yg sungguh indah disuguhkan. Panorama pantai didaerah Lombok, Pantai Senggigi. Hanya saja tayangannya bukan dari acara traveling yg biasa disiarkan namun tayangan SINETRON. Langsung jadi malas menonton dan mencoba memejamkan mata ini. Pantai Senggigi, salah satu pantai yg kuidam-idamkan selama ini, kapan yah bias kesana. Keindahan Pantai diacara td membuatku terpakau. Mata ini tidak dapat terpejam malah konsen mengikuti tayangan. Akhirnya kuputuskan untuk menonton walaupun jam sudah menunjukkan pukul 12 malam lewat.

Jalan ceritanya tidak terlalu asik, yah..seperti kebanyakan sinetron negeri ini, acara yg kutonton juga bertemakan masalah cinta. Demi melihat keindahan alam Lombok, mau tidak mau aku harus mengikuti jalannya cerita dan sedikit memotong jatah jam tidurku.

Inikah trik baru dalam bisnis pesinetronan kita?? Tidak hanya menjual kecantikan, ketampanan, dan kekayaan namun juga mulai memasukkan eksotisme keindahan alam.